Sabtu, 16 Januari 2010

Narsisme yang Sehat

Berdasarkan legenda Yunani, terdapat seorang pemuda bernama Narcisuss yang jatuh cinta pada bayangan dirinya yang terpantul di permukaan sebuah danau. Demikianlah kisah etimologinya sehingga kini kata narsis dipakai untuk menyebut orang yang terlalu kagum, bangga, dan memuja diri sendiri, walaupun kadang istilah narsis juga populer diselewengkan atau disejajarkan dengan tindakan rajin foto-foto yang lebih tepat disebut ‘banci kamera.’

Seperti yang sudah saya tulis tempo hari, setiap manusia -Anda dan saya- di dunia ini pasti memiliki gangguan kejiwaan tertentu. Dan dari segudang daftar panjang kitab DSM-IV, saya pikir narsis adalah salah satu gangguan dan ilusi yang perlu kita miliki dalam kehidupan sehari-hari.

Saya berpendapat seperti itu karena sedemikian banyaknya orang yang terhambat dari sukses karena merasa dirinya rendah, lemah, bodoh, kecil, kalah, dan berbagai skala inferioritas lainnya. Kita hidup di dalam dunia modern yang memaksa kita untuk terbiasa menilai diri sendiri berdasarkan apa yang orang lain inginkan dari kita dan apa yang orang lain lakukan dalam hidup mereka.

Saya ulangi sekali lagi: kita terbiasa menilai diri sendiri berdasarkan keinginan orang lain dan prestasi orang lain. Anda jarang melatih menghargai diri sendiri sebagai kepribadian yang unik, utuh dan apa adanya. Anda jarang memberikan perhatian yang diperlukan oleh jiwa Anda untuk berkembang menjadi pribadi yang dewasa dan matang. Tidak heran kita merasa cemas, depresi, sulit mengambil keputusan dan serba berkekurangan.

Kita perlu belajar bagaimana sepenuh hati menyukai dan mencintai diri sendiri, agar bisa menyadari rasanya ketika bertemu dengan orang lain yang sepenuh hati menyukai dan mencintai diri kita. Cinta adalah sesuatu yang abstrak, bagaimana mungkin Anda bisa menghargainya jika Anda sendiri belum pernah merasakannya? Terlebih lagi, bagaimana Anda bisa menemukan cinta jika Anda sendiri pun merasa diri Anda tidak layak dicintai?

Narsisme memiliki sebuah peranan yang berguna dalam hidup dalam artian membiasakan Anda untuk berhenti bergantung pada standar dan prestasi orang lain untuk membuat diri Anda bahagia. Narsisme, jika dikendalikan dengan baik, adalah sebuah perilaku yang sehat sebagai mana dijelaskan oleh seorang ahli di bidang transformasi, David Cicia, sebagai berikut:

“Narcissism is built into our very beings. Focus on self (ego) is essential to life, living and functioning. Individual existence is narcissistic, thus it’s called existential narcissim. Psychology – especially object-relations psychology – has pointed out the central importance of narcissism in normal human development and functioning. They call it primary narcissism, and it is healthy. On the other hand, toxic narcissism is what causes subjective suffering. It is the over-focus on self, as part of the downward spiralling negative feedback loop that comes from the basic misstep of attention.“

Jadi sampai manakah batas perilaku narsis yang baik dan positif? Saya menggali jawabannya dari kitab para psikolog yang menyatakan bahwa gangguan narsisistik yang cukup serius terjadi seandainya seseorang memenuhi 5 dari 9 ciri berikut:

1. Grandiose view of one’s importance, arrogance. Merasa diri paling hebat namun seringkali tidak sesuai dengan potensi atau kompetensi yang dimiliki dan ia senang memamerkan apa yang dimiliki termasuk gelar (prestasi) dan harta benda.

2. Preoccupation with one’s success, beauty, brilliance;.Dipenuhi dengan fantasi tentang kesuksesan, kekuasaan, kepintaran, kecantikan atau cinta sejati.

3. Extreme need of admiration. Memiliki kebutuhan yang eksesif untuk dikagumi.

4. Strong sense of entitlement. Merasa layak untuk diperlakukan secara istimewa.

5. Lacks of empathy. Kurang empati.

6. Tendency to exploit others. Mengeksploitasi hubungan interpersonal.

7. Envy of others. Seringkali memiliki rasa iri pada orang lain atau menganggap bahwa orang lain iri kepadanya.

8. Shows arrogant, haughty behavior or attitudes. Angkuh, memandang rendah orang lain.

9. Believe that she or he is special and unique. Percaya bahwa dirinya adalah spesial dan unik.

Jadi silakan berkumpul dengan orang-orang narsis dan jangkiti hidup Anda dengan virus narsis juga sebanyak mungkin, namun batasi agar tidak sampai menyentuh lima dari kriteria perilaku di atas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar