Menciptakan Masa Depan...Yup!
Sebagian besar orang malas berpikir tentang masa depan, karena mereka
merasa hari esok merupakan misteri, sesuatu yang sulit diduga. Memang
benar tidak seorangpun mampu mengetahui dengan pasti tentang masa depan.
Namun demikian jika Anda membiasakan diri berpikir tentang masa depan,
Anda akan memiliki input-input berharga tentang masa depan. Mereka yang
terbiasa berpikir dan membuat perencanaan dengan memperhitungkan
berbagai kemungkinan perubahan di masa depan sering kali lebih siap dan
mampu menghadapi hal-hal tak terduga di masa depan. Bahkan mereka akan
menjadi lebih unggul dan leading karena pemikiran maupun ide-ide mereka
yang selalu advanced.
Coca-Cola yang pernah sukses "memerahkan" Olimpiade Atlanta tahun 1996,
dan mencapai keberhasilan penjualan yang signifikan melalui momentum
Olimpiade tersebut, membuat terlena sebagian eksekutifnya karena mereka
pada waktu itu merasa telah berada "di atas angin" dibanding
pesaing-pesaingnya. Setelah berhasil mengumandangkan gaung yang bergema
ke seluruh dunia melalui keputusan strategis menjadi sponsor utama
olimpiade yang menjadi perhatian internasional tersebut, beberapa
eksekutif Coca-Cola yang puas dengan omset penjualan dari para pengecer,
agen dan beberapa outlet penjualan khusus, mereka tidak melakukan banyak
hal. Sedangkan beberapa eksekutif yang lain telah mulai memikirkan
perencanaan selanjutnya setelah pesta Olimpiade itu usai. Hasilnya
mereka yang berinisiatif memikirkan langkah-langkah tindakan berikutnya
mampu mempertahankan angka penjualan yang memuaskan, sedangkan mereka
yang puas dengan pencapaian saat itu dan menjalankan apa yang ada tanpa
memikirkan strategi selanjutnya, mereka mengalami kemerosotan angka
penjualan.
Dari peristiwa tersebut Sergio Zyman, Chief Marketing Officer Coca-Cola
Company waktu itu mendapatkan pelajaran berharga bahwa keberhasilan yang
terjadi di masa depan merupakan akibat dari apa yang telah kita pikirkan
dan rencanakan jauh-jauh hari sebelumnya. Keberhasilan hari ini
ditentukan oleh seberapa baik Anda mempersiapkannya di hari-hari
kemarin, bulan lalu, atau tahun lalu.
Untuk mengantisipasi masa depan, beberapa orang memilih sikap wait and
see sambil mengumpulkan informasi yang lebih banyak. Hal ini umumnya
mereka lakukan dengan pertimbangan demi mengurangi resiko akibat
melakukan beberapa kesalahan fatal. Tapi sayangnya mereka tidak
menyadari bahwa keputusan yang lambatt tersebut juga akan mengurangi
peluang sukses mereka karena mereka akan menjadi pengikut yang selalu
mengejar ketertinggalan dan tidak pernah menjadi pemimpin atau pelopor
inovasi baru.
Kebiasaan berpikir tentang masa depan akan membuat Anda semakin terampil
menemukan cara-cara baru dalam meningkatkan kinerja Anda. Dengan
senantiasa berpikir ke depan dan terus melakukan pembaruan diri, Anda
akan selalu berada jauh di depan para pesaing Anda. Konsumen akan
membeli produk atau jasa Anda sesuai dengan alasan-alasan yang Anda
berikan kepada mereka. Kebiasaan berpikir tentang masa depan akan
membuat Anda mampu menemukan alasan-alasan baru bagi konsumen untuk
membeli produk atau jasa Anda, bahkan Anda akan menciptakan konsumen
atau pasar yang baru bagi produk-produk atau jasa Anda.
Sergio Zyman memberikan contoh yang gamblang mengenai hal ini. Misalkan,
bulan lalu Anda melihat orang membeli Coca-Cola ketika mereka merasa
haus atau setelah mereka makan hamburger. Katakanlah dengan alasan itu
mereka akan membeli Coca-Cola sebanyak 8 botol seminggu. Ketika bulan
ini Anda mengatakan kepada mereka bahwa minum Coca-Cola akan
"mencairkan" pergaulan, bisa jadi Anda mampu meningkatkan konsumsi
mereka menjadi 10 botol seminggu. Bulan depan jika Anda menghendaki
mereka mengkonsumsi lebih dari 10 botol seminggu, Anda perlu memberikan
lebih banyak alasan kepada mereka untuk mengkonsumsi Coca-Cola. Menurut
Zyman, terus berpikir untuk memperbarui diri dan melakukan
tindakan-tindakan antisipatif terhadap masa depan merupakan the essence
of growth.
Sebelum Anda merencanakan berbagai tindakan antisipatif terhadap masa
depan, yang perlu Anda lakukan lebih dahulu adalah menetapkan tujuan
yang jelas (S.M.A.R.T method) tentang sasaran yang ingin Anda capai.
Sergio Zyman memperingatkan bahwa ketika Anda mengadakan creative
session dan mengajak setiap orang yang hadir memberikan gagasan-gagasan
mereka tanpa lebih dahulu memberi sasaran yang jelas, maka bisa
dipastikan bahwa sembilan puluh persen dari mereka yang hadir akan
melontarkan gagasan-gagasan "sampah", yang sama sekali tidak berguna.
Tetapi ketika Anda telah menetapkan sasaran yang jelas maka setiap
gagasan yang muncul akan lebih terarah kepada target yang ingin Anda
capai.
Sangat mungkin Anda akan menghadapi kenyataan munculnya ide-ide yang
tidak Anda sukai, atau mungkin pula orang yang mengusulkannya juga
kurang menyukainya. Hal ini tidak jadi masalah. Sejauh ide tersebut
membantu mewujudkan sasaran yang ingin dicapai, itu berarti ide bagus.
Sebaliknya sebagus apapun sebuah ide, jika tidak mendukung terwujudnya
sasaran yang telah ditetapkan, sebaiknya diabaikan saja.
Satu hal lagi yang perlu diperhatikan ketika menetapkan suatu rencana
untuk masa depan, yaitu setiap kali Anda telah memulai tindakan-tindakan
nyata untuk mencapai suatu sasaran tertentu saat ini, Anda harus mulai
berpikir lagi tentang rencana dan sasaran Anda selanjutnya. Jika Anda
disiplin dan terbiasa melakukan langkah-langkah antisipatif yang
strategis, Anda akan selalu mampu mencapai hasil-hasil yang Anda
inginkan, sekalipun Anda menghadapi berbagai situasi yang serba tidak
pasti.
Ref: Sergio Zyman : The End Of Marketing As We Know It, Harper Business
1999.
Selasa, 26 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar