Semua orang yang sehat lahir dan batinnya pasti ingin memperbaiki diri dalam setiap aspek. Baik itu menjadi lebih percaya diri, lebih menarik, lebih sabar dan lain lain. Tapi apakah kegiatan ini sulit dilakukan? Sobat, apakah mungkin ada kegiatan self development tanpa usaha apapun (baca: usaha minimal) dari pihak kita?
Kegiatan self development yang paling sederhana dan tidak memakan biaya sama sekali adalah dengan autosuggestion yang diperkenalkan oleh seorang Pakar hipnosis dari Perancis bernama Emily Cue pada tahun 1920. Emily mengajarkan teknik ini pada pasien-pasiennya. Sebelum tidur dan ketika bangun pagi mereka diminta untuk mengucapkan kata-kata tertentu berulang-ulang. Kata-kata yang diucapkan antara lain adalah: ‘Im getting better and better everyday‘ (saya bertambah baik setiap harinya). Jadi autosuggestion adalah metode pengucapan pernyataan atau afirmasi positif secara berulang-ulang kepada diri sendiri. Metode ini juga disebut sebagai self-hypnosis.
Tahukah sobat jika kita sering mengucapkan afirmasi pada diri sendiri? Tapi pernahkah sobat mengevaluasi afirmasi macam apa yang sobat ucapkan ke diri sobat? Misalnya ketika dihadapkan pada situasi sulit, apa yang sobat katakan di dalam benak? Apa sobat optimis dan mengatakan hal-hal yang membesarkan hati ? ataukah sebaliknya, sobat malah mengeluh dan menganggap kesialan hidup mendatangi sobat? Nah dengan terbiasa berafirmasi positif maka pelan-pelan sobat memrogram pikiran bawah sadar dengan hal-hal yang positif dan nantinya akan sangat berpengaruh pada pada pemikiran, tindakan, perbuatan, sistem nilai dan belief systemmu sob.
Meski sederhana dan murah namun autosugestion juga mempunyai kekurangan. Kekurangan ini terletak pada bagaimana kondisi belief system yang sekarang mendominasi seseorang. Jika sobat mengucapkan sebuah afirmasi (misal: tentang kondisi ideal yang ingin sobat capai di masa depan) namun isi dari afirmasi tersebut bertentangan dengan kondisi yang saat ini sobat alami, maka pikiran sadar sobat akan menggali informasi dari pikiran bawah sadar, menganalisa afirmasi tersebut dan membandingkannya dengan informasi tentang kondisi sobat ssaat ini. Belief system sobat akan menolak afirmasi tersebut biarpun sobat telah mengucapkannya ribuan kali. Diperlukan effort yang besar dari pihak sobat agar afirmasi tersebut dapat menetap dan menggantikan informasi lama di pikiran bawah sadar. Nah, apakah ada cara lain untuk mengatasi kesulitan ini?
Ya dan subliminal adalah jawabannya. Subliminal adalah pesan atau sinyal yang didesain agar tidak dikenal oleh pikiran sadar namun ia terbaca dan disimpan oleh pikiran bawah sadar. Desain ini untuk mencegah agar pikiran sadar manusia tidak punya kesempatan mengolah dan menganalisa pesan/sinyal tersebut. Pikiran sadar mempunyai kecenderungan untuk menyortir semua informasi yang masuk dan persepsi manusia antara lain dibentuk oleh informasi dan data tersebut. Apabila pikiran sadar menolak informasi tertentu maka informasi itu tidak menjadi bagian dari persepsi kita. Namun jika informasi itu diterima oleh pikiran sadar, ia akan disimpan di pikiran bawah sadar dan dikemudian hari akan sangat berpengaruh pada pemikiran, tindakan, perbuatan, sistem nilai dan belief system seorang manusia.
Ada 2 macam subliminal yang penggunaannya cukup dikenal yaitu:
• dengan suara
• dengan teks
Pada dekade 1950-an seorang pakar pemasaran bernama James Vicary melakukan percobaan subliminal advertising di sebuah bioskop. Ia memasukkan subliminal frame yang mengandung kata-kata “Minumlah blablabla” dan “Belilah popcorn blablabla” di dalam film yang sedang diputar. Frame ini bergerak sedemikian cepat sehingga penonton tidak melihat tulisan tersebut di layar bioskop. Selama 1 jam lebih mereka terpapar oleh teks subliminal tersebut. Hasilnya: penjualan minuman ringan merek tertentu naik 18 persen dan penjualan popcorn meroket sampai 50 persen. Subliminal advertising ini amat efektif sehingga di negara-negara maju penggunaannya diawasi dengan ketat.
Dari artikel ini Sobat mengetahui bagaimana teknologi subliminal bekerja. Mulai sekarang jagalah selalu pikiran dan kata-kata sobat ke arah positif agar perbuatan dan tindakan sobat selalu mengarah ke arah yang positif juga. Carilah pertemanan dengan orang-orang yang ‘positif’ dan jauhilah orang-orang yang mentalnya ‘negatif’ (sering berkeluh kesah, marah-marah, emosi tidak terkendali, dll). Namun sering juga kita tidak dapat menghindari mereka karena mereka adalah bagian dari ritme hidup kita. Jadi cara terbaik yang bisa kita lakukan adalah menjadikan diri kita secara mental sangat kuat berakar dalam hal-hal yang baik sehingga negativitas dari orang-orang tersebut tidak berdampak pada mental kita. Jangan lupa untuk selalu memohon bantuan dan perlindungan Yang Maha Kuasa agar program self development sobat berjalan dengan sukses sehingga akhirnya orang-orang bermental ‘negatif’ di sekitar sobat lalu terinspirasi dengan keberhasilan sobat.
source : rahasiaotak.com (thank you, sob! Om Ed baik banget dah, rela blog-nya dibajak...hehehe)
Selasa, 22 Desember 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar