Selasa, 22 Desember 2009

Kebahagiaan dan Kesedihan di Mata Orang Bijak

Tak akan tergoda orang bijak oleh kebahagiaan

Suatu kesalahan adalah untuk menjadi budak dan membebani diri sendiri untuk mendapatkan kebahagiaan hingga akhirnya terjatuh dan terluka, sehingga akhirnya malah merusak tujuan utamanya, kebahagiaan itu sendiri

Semakin dikejar akan semakin jauh dari tujuan, ketika kita menjadi budak perjuangan kita

Terlalu banyak kita mengejar ke luar, melihat kepada objek2 dan fenomena2 bahkan ke dalam diri kita sendiri untuk mencari apa itu kebahagiaan hanya untuk menemukan sebuah kenyataan bahwa kelelahan kita dalam mencari kebahagiaan itu adalah kenapa kita tidak pernah bisa berbahagia

Suatu kesalahan adalah untuk mempertahankan kebahagiaan

Karena dunia fisik ini selalu berubah dan tidak akan selalu berubah sesuai keinginan kita, akan selalu ada awal dan akhir di dalamnya sebagaimana kebahagiaan itu sendiri muncul hanya untuk tenggelam

Tidakkah dunia selalu mengajarkan hal itu kepada kita?

Sehingga saat kita menggenggamnya erat2, kebahagiaan itu akan mati di tangan kita sendiri

Mereka yang terus menerus melekat untuk mempertahankan kebahagiaannya dan menginginkan kebahagiaannya selalu ada sekalipun kenyataan sudah tak demikian adanya hanya memiliki dua pilihan : hidup dalam fantasinya atau menderita selamanya


Tak akan goyah orang bijak oleh kesedihan

Orang bijak tau bagaimana dunia akan selalu berubah

Orang bijak tau bahwa pengejaran akan kebahagiaan, keinginan berlebihan untuk mendapatkan suatu titik tujuan hanyalah siksaan bagi hidupnya belaka yang akan berakhir juga dalam kesia - siaan

Mereka yang tidak terlalu banyak terbawa nafsu dalam perjuangannya tak akan pernah merasakan apa itu derita

Mereka yang tidak banyak mengejar mimpi tau bagaimana caranya untuk menapak di dalam kenyataan, karena mereka sadar, mereka terbangun dan mampu serta mau untuk melihat apa yang terjadi

Orang bijak mengenali dunia tidaklah lebih daripada sumber kesedihan ketika masih melekat ke dalamnya

Mereka membiarkannya berlalu, mereka bisa membuka tangan mereka untuk menerimanya apa adanya, apapun yang terjadi

Karena orang bijak tidak melekat kepada fenomena dan objek apapun yang diinginkan agar terjadi kepada mereka

Orang bijak menyadari keinginan berlebihan adalah sumber daripada segala macam kemelekatan, sumber dari segala macam penderitaan untuk mencintai ataupun membenci, yang disebabkan karena ketidakmampuan dan ketidakmauan melihat dunia tak berjalan sesuai dengan yang diinginkan

by : BePe a.k.a me

Tidak ada komentar:

Posting Komentar