Selasa, 22 Desember 2009

Girls...You Need To Know Us!

11 Alasan Pria Menunda Pernikahan

Di Indonesia, mungkin tidak ada pria yang menganggap dirinya antikomitmen. Kalau pun ada, jumlahnya tidak banyak. Yang terjadi sebenarnya juga bukan antikomitmen, melainkan hanya menunda pernikahan. Apa yang menyebabkan si dia tak juga membicarakan rencana pernikahan dengan Anda, cari tahu alasannya di bawah ini:

Si dia masih ingin flirting around
Begitu pria memutuskan menikah, tentunya ia akan kehilangan kesempatan flirting atau mengencani wanita lain. Kebanyakan dari mereka berusaha mempertahankan kesempatan ini selama mungkin, khususnya ketika mereka tidak yakin apa yang mereka cari dari diri wanita.

Wanita lebih cepat matang daripada pria
Tentu, hal ini tidak berlaku untuk semua orang. Namun pada umumnya, "mengikat diri" sama artinya dengan "menjadi dewasa" bagi sebagian pria. Hal inilah yang ditakuti kaum pria, karena menjadi dewasa menuntut tanggung jawab lebih besar. Karena itu mereka ingin menunda proses menjadi dewasa itu selama mungkin.

Ada wanita lain di hatinya
Sulit bagi pria untuk terikat dengan satu wanita, jika pikirannya tertuju pada wanita lain. Tetapi hal ini tidak sulit dibayangkan, kok. Coba kalau Anda sendiri yang mengalaminya. Anda diminta menerima cinta seorang pria, padahal Anda tertarik dengan pria yang lain?

Ia memiliki prioritas yang lain
Entah karena memikirkan biaya pendidikan adik yang harus ditanggung, karier, hobi, atau apa pun, pria bisa memilih untuk menangguhkan dulu rencananya untuk menikah. Pria cenderung akan berkomitmen pada hal-hal lain yang lebih menuntut perhatiannya, dan memilih berusaha mengatasi persoalan cinta semampunya.

Ia kurang nyaman dengan kedekatan
Anda tak akan tahu apa yang menyebabkannya sulit berdekatan dengan wanita, kecuali Anda sudah begitu mengenalnya. Mungkin ia memiliki pengalaman buruk dengan mantan kekasihnya, atau menjadi anak korban perceraian, sehingga ia bersikap ekstra hati-hati dengan ikatan pernikahan. Rasa sakit yang masih ada dalam hatinya dapat membuatnya enggan berkomitmen dengan wanita.

Khawatir perkawinan tidak akan berhasil
Mengikat diri dengan orang lain tentu melibatkan risiko. Kedua belah pihak harus mau berkorban demi pasangannya, yang tentu saja menghabiskan energi. Bagi sebagian orang, perkawinan tidak layak dijalani, kecuali ada jaminan 100 persen akan berhasil untuk semua orang. Memang, kita tak bisa memastikan apakah jaminan itu betul-betul tidak mungkin diperoleh, namun sesuatu yang belum pasti inilah yang membuat pria mundur.

Ia memiliki banyak aktivitas
Rekan Kompas.com, seorang pria menikah, mengatakan bahwa pria umumnya tak akan merasa khawatir dengan predikat lajang pada dirinya, bila ia memiliki banyak kegiatan yang membuatnya sibuk. Pada akhirnya semua pria tentu ingin berkomitmen, namun selagi ia masih bisa memuaskan hobi mahalnya, atau bergaul dengan sebanyak mungkin manusia, kesempatan itu akan ia manfaatkan sebaik-baiknya.

Ia hanya melakukannya untuk seks
Ada sebagian pria yang memilih melajang karena ingin menaklukkan wanita. Mereka ingin meruntuhkan hati seorang wanita yang terkenal sulit dikejar, wanita yang lebih tua darinya, wanita lajang yang populer, dan lain sebagainya. Hati-hati, jika Anda merasakan sesuatu yang tidak sreg saat berdua dengannya, lebih baik tak usah diteruskan. Jangan sampai Anda hanya menjadi salah satu korbannya.

Si dia masih egois
Mengikat diri dengan satu wanita saja tentu membuatnya harus mengorbankan kepentingannya, waktu dan energinya untuk orang lain. Anda harus menghadiri pertemuan dengan orang-orang yang tak Anda kenal, sementara Anda masih ingin leyeh-leyeh sambil nonton bola di televisi. Coba, dimana letak kesenangan hidup berkomitmen bila hal ini yang harus selalu dihadapi? Suatu saat, si dia tentu tak akan seegois itu lagi, tetapi yang jelas bukan sekarang waktunya.

Dia enggak suka-suka amat dengan Anda
Ia mungkin menganggap Anda orang yang menyenangkan untuk diajak bersenang-senang, namun belum tentu Anda adalah sosok yang diinginkannya untuk hidup bersama selamanya. Anda mungkin akan sulit memahaminya, tetapi bila Anda berpikir sangat sederhana –he’s just not that into you- Anda tentu bisa segera melupakannya. Ayolah, untuk apa sih mengharapkan pria yang tidak menginginkan Anda?

Anda terlalu mendesaknya untuk segera menikah
Jika ingin dia berkomitmen, biarkan dia menemukan momen itu sendiri. Justru bila Anda selalu saja melontarkan topik “kapan kita menikah?”, dia bisa terganggu dengan segala ide tentang menikah itu sendiri. Lagipula, Anda tentu tidak ingin si dia menikahi Anda karena terpaksa, bukan? Pikirkan bila hal ini terjadi pada Anda.

Kombinasi dari berbagai alasan di atas bisa menyebabkan seorang pria bertahan untuk menunda pernikahan. Bila Anda bersabar menunggu waktu yang tepat, bukan tak mungkin ia sendiri yang tak sabar untuk menikahi Anda. Jika yang terjadi kemudian si dia malah nyaman dengan status pacaran tersebut selamanya, berarti dia memang bukan untuk Anda.

Makna Di Balik Hadiah dari Para Pria


KOMPAS.com - Wanita adalah mahluk yang sangat rumit. Hadiah apa pun yang diberikan pasangan untuk kita, seringkali membuat kita bertanya-tanya, "Kenapa sih, dia memberikan hadiah seperti ini?" Padahal, seringkali hadiah yang diberikan oleh pria sebenarnya berdasarkan pertimbangan yang sangat simpel. Oleh karena itu mereka kerap menjadi bingung, apa yang salah dengan hadiah yang diberikannya? Bila hadiah tersebut ternyata tidak sesuai selera Anda, itu kan lain persoalan?

Untuk membantu Anda memahami cara pria menunjukkan kepeduliannya pada Anda, coba lihat hadiah-hadiah yang sering diberikan pria, dan apa yang menjadi dasar pertimbangannya.

Bunga atau cokelat
Hadiah bunga atau cokelat sebenarnya terbilang standar, namun kedua benda ini memang mewakili segala suasana. Dari ucapan ulang tahun, menyampaikan terima kasih, rasa sayang, permohonan maaf, dan lain sebagainya. Pria menganggap hadiah ini juga pasti akan disukai wanita. Wangi bunga mengaktifkan bagian emosional dari otak yang membuat Anda memikirkan hal-hal yang menyenangkan tentang orang yang memberikannya pada Anda, demikian menurut Daniel Amen, MD, psikiater dan penulis Making a Good Brain Great: The Amen Clinic Program for Achieving and Sustaining Optimal Mental Performance. Sedangkan cokelat mengandung phenylethylamines dan bahan kimia lain yang menstimulasi pusat kesenangan dalam otak. Pendek kata, bunga dan cokelat adalah hadiah yang tak pernah gagal!

Pakaian, tas, atau sepatu
Sebuah survei mengenai kebiasaan belanja pria saat Natal menunjukkan bahwa mayoritas pria ingin membelikan pasangannya pakaian. Keinginan ini sungguh berisiko, mengingat pria sebenarnya tak mampu memahami bagaimana selera pasangannya sampai ke detail-detailnya. Namun hal ini sebenarnya berangkat dari motivasi yang sederhana. Mereka ingin, dengan memakai pakaian tersebut pasangannya akan selalu mengingat siapa yang menghadiahkannya. Ia akan sangat senang bila berhasil membelikan Anda tas desainer terkenal yang sudah lama Anda impikan, dan makin bahagia melihat bagaimana raut wajah Anda saat menerimanya.

Perhiasan
Diamond is a girl's best friend! Sebagai hadiah, berlian memberi banyak makna. Berlian adalah untuk selamanya, sahabat terbaik, dan tentu saja, terlihat cantik di tangan kita. Mengingat mahalnya hadiah seperti ini, dan nilai sentimental yang disampaikan, ada kemungkinan hadiah perhiasan juga menunjukkan bahwa si dia berniat serius. Apalagi bila perhiasan tersebut dalam bentuk cincin.

Lingerie
Tentu, suami memberikan hadiah semacam ini karena tahu bahwa Anda tampak begitu seksi memakainya. Hadiah berupa lingerie merupakan tanda keintiman yang manis, yang menunjukkan bahwa pria ini sudah begitu mengenal Anda sehingga tahu akan seperti apa reaksi Anda. Namun hadiah ini sangat rentan mengundang masalah, lagi-lagi, suami pun bisa saja salah menilai selera Anda.

Sesuatu yang dibuatnya sendiri
Pria yang menghadiahkan benda semacam ini sedang menunjukkan sisi dirinya yang belum pernah dilihat orang lain. Ia ingin menunjukkan sesuatu yang sangat personal, yang hanya akan Anda miliki. Sesuatu yang dibuat sendiri itu bisa saja DVD berisi kompilasi video musik favorit Anda, CD berisi lagu-lagu kesukaan Anda, atau lukisan Anda berdua.

Hadiah yang bisa dipakai berdua
Sepintas ia terkesan ogah rugi, karena berharap bisa ikut menggunakan hadiah yang diberikan kepada pasangannya. Namun motivasinya sebenarnya adalah untuk menguatkan ikatan di antara Anda. Benda yang dimaksud misalnya kamera, frame foto keren yang bisa memuat banyak foto, atau sofa yang terlihat nyaman untuk dipakai duduk sambil membaca. Hadiah seperti ini sebenarnya menunjukkan bahwa si dia sangat peduli pada Anda, begitu pendapat Ava Cadell, PhD, penulis 12 Steps to Everlasting Love. Wanita pasti suka menyimpan foto-foto, dan frame foto dapat memuat foto-foto mesra Anda dan pasangan.

Liburan
Liburan singkat di akhir minggu ke Bali atau Singapura (tentu dengan bonus shopping-nya) pasti cukup membuat wanita berbinar-binar. Hadiah semacam ini sangat tidak mungkin gagal; pesannya pun cukup jelas. "Liburan bisa memberikan banyak kenangan, berbagi pengalaman indah (bersama pasangan)," ujar Dr Amen. Jika Anda belum menikah, liburan bersama juga merupakan jalan untuk menempuh ikatan yang lebih dalam. Pada pasangan yang sudah menikah, liburan juga menjadi cara untuk menghabiskan waktu berdua, bebas dari anak-anak dan pekerjaan.

Bagaimana dengan Anda? Hadiah apa yang pernah diberikan pasangan, yang paling Anda sukai?

Pujian yang Dianggap Hinaan oleh Pria

Sebagai kekasih yang perhatian pada pasangannya, Anda tentu ingin sesekali memuji si dia. Namun setelah Anda memujinya, si dia kok malah kesal dan menganggap Anda sedang menghinanya? Bahkan hal-hal kecil yang Anda katakan malah dianggap menyerang dirinya. Mengapa demikian? Apa saja sih jenis pujian yang dibenci pria?

1. “Kamu enggak seperti mantan pacarku.”
Pria tidak suka dibanding-bandingkan, dengan mendengar pasangannya menyebut-nyebut soal mantan kekasihnya. Jadi, meskipun mantan kekasih Anda tak sehebat kekasih Anda yang sekarang, Anda tetap dinilai lebih tertarik padanya. Semakin spesifik komentar yang Anda berikan, kekasih semakin mempercayai apa yang dipikirkannya. Yang penting, hindari pembandingan secara seksual -sekali lagi- meskipun kekasih yang sekarang lebih seksi daripada yang dulu. Dan, jangan berdiskusi mengenai hal tersebut. Tak akan ada gunanya.

2. “Kamu sensitif banget.”
Pria tak ingin dianggap sensitif, tak peduli meskipun mereka sebenarnya memang sensitif. Mereka ingin terlihat seperti pria yang tangguh. Bila dibayangkan, kira-kira seperti sosok Leonardo DiCaprio dalam film Blood Diamond, bukan Leonardo DiCaprio dalam film Titanic. Mengatakan mereka sensitif sama dengan menganggap diri mereka lemah.

3. “Ih, kamu kurus banget!”
Hm... jangan samakan pria dengan kita. Kalau kita yang mendengar pujian semacam itu, wajah kita pasti langsung ceria. Tidak demikian dengan pria. Mereka tidak ingin dianggap kurus; mereka ingin terlihat berotot. Tak perlu menjadi sebesar Ade Rai, cukup lah bila ramping namun berotot seperti Vino Bastian. Bahkan bila Anda hanya mencoba mengatakan bahwa mereka terlihat keren saat melepas pakaian, akan lebih baik jika mengatakan bahwa mereka "sehat". Dengan demikian, begitu Anda keluar dari ruangan, si dia bisa berkaca sambil memandangi otot lengannya dengan bangga.

4. “Aku senang bercinta denganmu, meski aku enggak orgasme."
Banyak wanita yang merasa bahwa yang penting dalam sesi bercinta adalah kebersamaannya. Namun jangan sekali-sekali mengatakan hal ini pada pasangan Anda. Bagi pria, mana mungkin hubungan seks bisa nikmat tanpa orgasme? Jika Anda mengalami sesi bercinta yang hebat, namun tak mencapai puncak, pria akan merasa ia tak mampu membuat pasangannya merasa puas. Penjelasan Anda tentang kebersamaan itu pun tak akan berarti untuknya.

Ada Apa Antara Pria dan Sepak Bola?

Bagi sebagian besar wanita, masih merupakan misteri tersendiri mengapa pria sangat menggilai sepak bola. Pertanyaan-pertanyaan seperti, “Apa sih serunya menyaksikan 22 pria berlarian di lapangan mengejar 1 bola?” atau “Mengapa wajib hukumnya untuk begadang semalam suntuk untuk menyaksikan tim itu bertanding?”, tentu sudah sering Anda dengar. Teruslah membaca untuk mengetahui alasan mengapa si dia bisa uring-uringan seharian “hanya” karena tim kesayangannya gagal menang.

Pria ingin jadi yang terbaik
Bahkan sejak masih kecil pun laki-laki sudah memiliki sifat kompetitif. Baik saat bertanding di lapangan olahraga atau saat bermain dengan teman-temannya. Mengapa? Karena mereka menyukai perasaan menjadi seorang pemenang dan tak ada yang bisa menyamai dirinya. Nah, begitu pula ketika menyangkut pasangan Anda. Ia merasa menjadi pemain ke-12 di lapangan ketika tim kesayangannya sedang bertanding. Adalah hal yang umum jika tiba-tiba ia mengenakan kostum tim kebanggaannya itu (bahkan saat ia menonton sendiri di rumah). Jika pasangan Anda adalah termasuk fans berat, tak ada salahnya untuk mendampingi si dia saat timnya bertanding. Atau setidaknya selalu mendengar hasil akhirnya. Karena, untuk sebagian fans, adalah hal yang sangat menyakitkan ketika timnya gagal (entah itu kalah bertanding, pemain terbaiknya kena kartu merah, atau pelatihnya dipecat). Ia akan membutuhkan dukungan dan teman untuk berbagi, sama seperti kita, para wanita yang butuh penghiburan saat sepatu incaran kita yang hanya ada 1 sudah dibeli orang lain.

Semacam bentuk terapi
Ketika pria melihat pria lain beradu kepala dan tubuh hingga terjatuh-jatuh, ia melihat suatu hal yang berbeda. Mungkin bagi wanita tindakan tersebut sangat menyakitkan dan tidak menyenangkan untuk dilihat. Namun bagi pria, ia mengasosiasikannya dengan keadaan yang sedang ia hadapi di kantor, dengan teman, dengan keluarga, bahkan dengan Anda. Ketika pemain kesayangannya bisa menghadapi “tantangan” untuk beradu badan dengan pria bertubuh kekar di hadapannya, ia pun pasti bisa menghadapi tantangan yang ia miliki di kehidupannya. Jadi, anggap saja menonton sepak bola menjadi semacam terapi untuknya menghadapi hidup, sama seperti Anda saat membaca buku pengayaan diri (self improvement).

Ia ingin didengar
Pernah melihat si dia berlagak bak pelatih saat menonton sepak bola? Misal, “Ayo, Owen, kamu pasti bisa!” atau “Astaga, Ronaldo, kenapa lewat situ?” dan sebagainya. Alasannya sederhana, karena ia ingin didengar. Tugas pelatih adalah untuk “mendesain” langkah permainan dan para pemain mengikuti petunjuknya. Siapa yang lari ke arah mana, siapa yang melempar ke siapa, dan sebagainya. Secara turun-temurun, pelatih dikenal sebagai orang yang sangat berwibawa dan hebat dalam berbicara. Sosok pelatih seringkali diasosiasikan sebagai pribadi yang amat hebat, karena profesi ini harus bisa menjadi motivator, ayah, sahabat, diktator, dan sebagainya dalam waktu bersamaan.

Ketika menyaksikan pertandingan, ia akan menduga-duga apa yang akan dilakukan para pemain, dan mempertanyakan apa yang salah jika timnya kalah. Jika Anda ingin mendorong semangat dan membuatnya merasa hebat, cobalah bertanya padanya (tentu pada saat jeda iklan). Coba tanyakan arti istilah-istilah dalam persepakbolaan, atau tentang seputar pertandingan yang berlangsung. Ia akan merasa senang untuk bisa menjelaskan tentang hal ini kepada orang lain, karena ternyata ada orang yang mau mendengarnya.

Ia suka aksi seru
Seorang rekan Kompas.com mengatakan, “Sepak bola itu lebih menyenangkan kalau kita punya tim yang kita jagokan.” Anda tentu akan menjadi sangat fokus menyaksikan pertandingan ketika Anda menginginkan tim Anda memenangkan pertandingan. Saking fokusnya, Anda akan merasakan bahwa pertandingan berlangsung cepat dan menegangkan. Setiap pemain memiliki peran spesifik dan penting, tujuannya satu; menang! Sepak bola adalah olahraga tim. Para penggemar sepak bola tahu, bahwa dalam setiap pertandingan diperlukan persiapan yang sangat rumit, tak heran jika ia tak bisa melepaskan pandangannya dari layar kaca. Daripada bosan menunggunya tegang saat menyaksikan timnya bertanding, cobalah ikut mendukung tim kesayangannya. Atau, ciptakan game seru dengan mendukung tim lawannya. Misal, siapa yang menang, ia yang akan dilayani di tempat tidur besok malam. Cobalah untuk kreatif bikin suasana seru dengan memanfaatkan keadaan yang ada.

Sepak bola mendukung persahabatan
Ya, tentu Anda pernah mendengar acara “nonton bareng sepak bola”. Kegiatan ini banyak digelar pada musim pertandingan piala dunia atau piala Champions (kejuaraan sepak bola antarklub di Eropa). Dalam acara-acara semacam ini para fans bisa bersatu dan membicarakan hal yang sama, tim kebanggaan mereka. Hal semacam ini bisa membuat seorang penggemar sangat bahagia, tak heran jika si dia betah nongkrong di sana berjam-jam, bahkan saat pertandingan sudah berakhir lama. Acara nonton bareng semacam ini memberikan kesempatan untuk si dia dan teman-temannya menyoraki atau mendukung sosok pemain yang jauh lebih cepat, lebih berotot, lebih kaya, dan lebih beruntung darinya. Pada saat-saat seperti ini, wajar jika Anda merasa tersisihkan dan tak diperhatikan. Tetapi Anda bisa membuatnya merasa menjadi manusia paling beruntung sedunia ketika ia pulang ke rumah dan bertemu Anda, kan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar